Asam organik
sebagai asam lemah
Sebagai
tujuan dari topik ini, kita akan melihat definisi dari asam sebagai “substansi
yang memberi ion (proton) ke yang lain”. Dapat dilihat bagaimana mudahnya asam
melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air.
Sebuah atom
hidroksinium dibentuk bersama-sama dengan anion (ion negative) dari asam.
Persamaan
ini kadang-kadang disederhanakan dengan menghilangkan air untuk menekankan
ionisasi dari asam.
Dengan
menuliskan H+(aq) mengartikan bahwa molekul hidrogen
berikatan dengan air sebagai H3O+. Ion hidrogen selalu
berikatan dengan sesuatu pada saat reaksi kimia.
Maksud dari
asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi sangat tidak lengkap.
Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul
yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan
mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar
terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
Membandingkan
kekuatan asam lemah
Kekuatan
asam lemah diukur dengan skala pKa. Semakin kecil
semakin kuat tingkat keasamannya.
Ingat
semakin kecil pKa semakin tinggi tingkat keasaman. Bandingkan dengan
dua asam etanoik yang lain anda akan melihat bahwa phenol sangat lemah dengan
pKa 10.00, dan etanol lebih lemah lagi pKa sekitar16
sehingga tidak dapat dianggap lagi sebagai asam.
Mengapa
asam-asam tersebut asam?
Dalam setiap
kasus, ikatan antara oksigen dan oksigen pada -OH terputus. Sehingga hanya sisa
molekul yang dilambangkan sebagai “X”:
Dalam kasus
ini, anda memutus ikatan dari molekul yang sama (antara O dan H) jadi bisa
dianggap kekuatan ikatan yang diputuskan adalah sama.
Faktor yang
paling penting dalam menentukan kekuatan relatif dari molekul adalah pada sifat
dari ion ion yang terbentuk.Anda selalu mendapatkan ion hidroksinium jadi anda
tidak perlu membandingkan itu. Yang perlu andabandingkan adalah sifat dari
anion (ion negatif) yang berbeda-beda pada setiap kasus.
Asam Etanoik
Hidrogen
yang mengakibatkan sifat asam adalah hidrogen yang terikat dengan oksigen. Saat
asam etanoik terionisasi terbentuklah ion etanoat, CH3COO-.
Anda mungkin menyangka bahwa struktur dari ion etanoat adalah seperti dibawah
ini, namun dari pengukuran panjang ikatan menunjukkan bahwa ikatan karbon
dengan kedua oksigen memiliki panjang yang sama. Dengan panjang berkisar antara
panjang ikatan tunggal dan ikatan rangkap..
Untuk
menjelasakan mengapa, anda harus melihat ikatan ion etanoat secara detail.
Sama seperti
ikatan rangkap yang lain, ikatan karbon oksigen dibuat di dua bagian yang
berbeda. Sepasang elektron ditemukan pada garis diantara dua nukleus yang
disebut sebagai ikatan sigma. Sepasang elektron yang lain ditemukan diatas dan
dibawah dari bidang dalam bentuk ikatan pi. Ikatan pi dibuat dari overlap
orbital p antara karbon dan oksigen.
Pada ion
etanoat, Salah satu dari elektron bebas dari oksigen yang negarif berada pada
keadaan hampir pararel dengan orbita;-orbital p tersebut dan mengakibatkan
overlap antara atom oksigen yang lain dan atom karbon .
Sehingga
terjadi delokalisasi sistem pi dari keseluruhan -COO- namun tak
seperti yang terjadi pada benzene.
Semua atom
bebas dari oksigen telah di hilangkan dari gambar untuk lebih sederhana.
Karena
Hidrogen lebih elektronegatif dari karbon, delokalisasi sistem terjadi sehingga
elektron lebih lama berada pada daerah atom oksigen.
Lalu dimana
letak muatan negatif dari keseluruhan molekul? Jwabannya adalah tersebar
diantara keseluruhan molekul -COO- ,namun dengan kemungkinan
terbesar menemukannya pada daera antara kedua atom oksigen.
Semakin anda
menyebarkan muatan, semakin stabil sebuah ion. Atau pada kasus ini, jika anda
mendelokalisasikan muatan negatif ke beberapa atom, muatan tersebut akan
menjadi lebih tidak tertarik ke ion hidrogen kecenderungan membentuk ulang asam
etanoik pun berkurang.
Ion etanoat
dapat digambarkan secara sederhana sebagai:
Garis
putus-putus mewakili delokalisasi. Muatan negatif ditulis ditengah untuk
menggambarkan bahwa muatan tersebut tidak terlokalisasi pada salah satu atom
oksigen.
Fenol
Fenol
memiliki -OH terikat pada rantai benzennya.
Saat ikatan
hidrogen-oksigen pada fenol terputus, anda mendapatkan ion fenoksida , C6H5O-.
Delokalisai
juga terjadi pada ion ini. Pada saat ini, salah satu dari antara elektron bebas
dari atom oksigen overlap dengan elektron dari rantai benzen.
Overlap ini
mengakibatkan dislokalisasi. Dan sebagai hasil muatan negatif tidak hanya
berada pada oksigen tetapi tersebar ke seluruh molekul.
Lalu mengapa
fenol lebih lemah daripada asam etanoik? Pada ion etanoat, delokalisasi
terpusat pada daerah antara 2 atom oksigen.Sistem yang terdelokalisasi membagi
muatan negatif diantara kedua atom oksigen. Tidak ada oksigen yang lebih kuat
menarik hidrogen ion.
Pada ion
fenoksida, atom oksigen tunggal masih merupakan yang paling elektronegatif dan
sistem yang terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Sehingga
atom oksigen memiliki muatan yang paling negatif, walaupun sebenarnya tidak
memiliki muatan sebanyak itu apabila delokalisasi tidak terjadi.
Delokalisasi
membuat ion fenoksida lebih stabil dari seharusnya sehingga fenol menjadi asam.
Namun delokalisasi belum membagi muatan dengan efektif. Muatan negatif
disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dam membuat lebih mudah
terbentuknya fenol kembali. Sehingga itu fenol merupakan asam yang sangat
lemah.
REAKSI OKSIDATIF
SENYAWA HIDROKARBON
Reaksi Oksidasi Hidrokarbon Tak Jenuh
Oksidasi dengan Kalium Permanganat
Apabila alkena dioksidasi, maka
kemungkinan produk yang dihasilkan adalah alkohol, aldehid, keton, atau asam
karboksilat. Semua tergantung suhu dan suasana serta struktur alkena sendiri.
Terdapat dua suasana yang memberikan produk yang berbeda. Dalam suasana basa,
apabila alkena dioksidasi, akan membentuk diol. Sedangkan dalam suasana asam,
akan menghasilkan 2 zat yang terpisah karena terjadi pemutusan ikatan. Biasanya
berupa aldehid. Sedangkan untuk KMnO4 (Berwarna Ungu)
sendiri, dalam suasana basa akan membentuk endapan Mangan(IV) oksida (MnO2)
berwarna coklat. Sedangkan dalam suasana asam akan membentuk larutan Mn2+
yang tidak berwarna.
Apabila dalam soal tidak diberitahukan suhunya, maka
soal tersebut diasumsikan dalam keadaan dingin sehingga yang terbentuk adalah
diol.
Oksidasi
dengan Ozonolisis
Untuk reaksi ozonolisis, pasti akan terjadi pemutusan
rantai. Reaksi ini dibagi menjadi 2, yaitu ozonolisis reduktif dan oksidatif.
dapat kita
simpulkan untuk reaksi ozonolisis reduktif (Zn, H2O) akan
menghasilkan produk hingga tingkat karbonil saja (Aldehid dan Keton) sedangkan
untuk reaksi ozonolisis oksidatif (H2O2) akan
menghasilkan produk hingga tingkat asam karboksilat jika memungkinkan.
Sebagai tambahan, perlu anda ketahui bahwa ozon adalah
zat reaktif yang bersifat karsogenik
PERMASALAHAN:
1. mengapa terjadi perbedaan dalam tingkat ionisasi asam padahal pemutusan ikatan terjadi pada molekul O dan H,,,sehingga menyebabkan perbedaan tingkat keasaman sebagai contoh fenol lebih lemah asam nya daripada asam etanoik??
2. mengapa pada reaksi ozonolisis reduktif hanya menghasikan aldehid dan keton padahal sama sama mengalami pemutusan rantai?
1. mengapa terjadi perbedaan dalam tingkat ionisasi asam padahal pemutusan ikatan terjadi pada molekul O dan H,,,sehingga menyebabkan perbedaan tingkat keasaman sebagai contoh fenol lebih lemah asam nya daripada asam etanoik??
2. mengapa pada reaksi ozonolisis reduktif hanya menghasikan aldehid dan keton padahal sama sama mengalami pemutusan rantai?
2. Karena aldehid dan keton itu dapat tereduksi oleh Ozonolisnya,yaitu Zn dan H20.Sedangkan yg lain tidak.
BalasHapus