SIKLOALKANA
Sikloalkana adalah golongan senyawa hidrokarbon jenuh yang rantai
atom-atom karbon-karbonnya tertutup (membentuk cincin), sehingga
termasuk hidrokarbon siklik. Karena sifat-sifat sikloalkana sangat mirip
dengan golongan alkana (hidrokarbon alifatik), maka sikloalkana
dikategorikan sebagai hidrokarbon alisiklik. Rumus umum sikloalkana CnH2n.
Dalam pemberian nama sikloalkana selalu digunakan awalan siklo-.
Sebagai contoh, sikloalkana yang mengandung 3 atom C dinamakan
siklopropana, yang mengandung 4 atom C dinamakan siklobutana, dan
seterusnya. Pada sikloalkana yang mengandung substituen, pemberian
namanya adalah dengan terlebih dahulu menyebut nama substituen tersebut,
diikuti dengan nama sikloalkananya. Sebagai contoh, siklopentana yang
mengandung sebuah substituen metil diberi nama metilsiklopentana. Bila
substituennya lebih dari sebuah diperlukan penomoran dan dengan
memperhatikan urutan alfabetik huruf pertama masing-masing substituen.
Sebagai contoh, 1,4-dimetilsikloheksana, 4-etil-1-metilsikloheksana, dan
1-tersierbutil-4-metilsikloheksana.
Kestabilan (ketidakreaktifan) sikloalkana pada mulanya dijelaskan
dengan “teori regangan Baeyer” (Baeyer’s strain theory). Menurut teori
ini, senyawa siklik seperti halnya sikloalkana membentuk cincin datar.
Bila sudut-sudut ikatan dalam senyawa siklik menyimpang dari sudut
ikatan tetrahedral (109,50) maka molekulnya mengalami
regangan. Makin besar penyimpangannya terhadap sudut ikatan tetrahedral,
molekulnya makin regang, dan berakibat molekul tersebut makin reaktif.
Jika ditinjau dari segi regangan cincinnya, yang dihitung berdasarkan
harga kalor pembakaran, terbukti bahwa harga regangan total cincin yang
terbesar adalah pada siklopropana, disusul dengan siklobutana, dan
siklopentana. Pada sikloheksana harganya = 0, yang sama dengan harga
senyawa rantai terbuka. Besarnya harga regangan pada siklopropana
tersebut disebabkan oleh adanya regangan sudut dan regangan sterik.
Makin besar penyimpangannya dari sudut tetrahedral, makin besar pula
regangan sudutnya.
Dalam usaha mengurangi regangan agar diperoleh kestabilan, molekul
sikloalkana mengalami konformasi. Pada siklopentana konformasinya
mengakibatkan keempat atom karbonnya berada dalam satu bidang dan atom
karbon kelima membentuk ikatan bengkok. Pada sikloheksana konformasinya
mengakibatkan semua ikatan C-C-C mempunyai sudut 109,50.
Salah satu dari konformasi pada sikloheksana dinamakan konformasi kursi,
yang ditandai oleh adanya dua macam orientasi ikatan C-H, yaitu enam
buah ikatan C-H aksial dan enam buah ikatan C-H ekuatorial. Dikenal pula
adanya konformasi perahu pada sikloheksana, yang kestabilannya lebih
rendah daripada konformasi kursi. Jika satu atom H pada sikloheksana
diganti oleh gugus –CH3 atau gugus lain, maka gugus –CH3/
gugus lain tersebut dapat berposisi aksial/ ekuatorial. Dalam hal ini
konformasi yang lebih stabil adalah konformasi dengan gugus –CH3 berposisi ekuatorial.
Bila sikloalkana mengikat substituen pada dua atau lebih atom karbon,
maka terjadi isomer cis-trans. Salah satu contohnya adalah pada
1,2-dimetilsiklopentana. Dalam penggambaran strukturnya, cincin
siklopentana digambarkan sebagai segilima datar, dengan ketentuan bila
kedua substituennya terletak pada sisi yang sama dari bidang cincin
dinamakan isomer cis, sedangkan bila berseberangan dengan bidang cincin
dinamakan isomer trans. Pada sikloheksana juga dijumpai isomer-isomer
cis-tans, yang bila digambarkan dengan konformasi kursi, yang
masing-masing substituen dapat berposisi aksial atau ekuatorial.
Sifat-sifat fisika dan kimia sikloalkana hampir sama dengan alkana,
yaitu nonpolar, titik didih dan titik leburnya sebanding dengan berat
molekulnya, dan inert (lambat bereaksi dengan senyawa lain). Reaksi
sikloalkana dengan oksigen dapat menghasilkan CO2 dan H2O,
sedangkan dengan halogen terhadi reaksi substitusi atom H oleh atom
halogen. Khusus untuk siklopropana dan siklobutana, dengan kondisi
reaksi khusus, dapat mengalami pemutusan cincin.
Di alam sikloalkana terkandung dalam minyak bumi bersama-sama dengan
alkana. Kandungan sikloalkana dalam minyak bumi berkaitan erat dengan
tempat mendapatkannya minyak bumi tersebut. Sebagai contoh, minyak bumi
yang berasal dari California banyak mengandung sikloalkana. Dalam
industri minyak bumi, sikloalkana dikenal dengan nama naftalena.
Untuk membuat sikloalkana, dapat digunakan bahan dasar senyawa
alifatik, atau senyawa aromatik. Sebagai contoh, siklopropana dibuat
dengan reaksi Freud, yaitu dengan mereaksikan 1,3-dibromopropana dengan
logam seng. Untuk membuat sikloheksana dapat ditempuh dengan cara
hidrogenasi benzena dengan katalis Ni, pada suhu dan tekanan tinggi.
permasalahan
mengapa siklopropana dan siklobutana bisa mengalami pemutusan cincin padahal siklopropana merupakan sikloalakana yang paling reaktif, seharusnya siklopropana sangat sulit mengalami pemutusan cincin,
permasalahan
mengapa siklopropana dan siklobutana bisa mengalami pemutusan cincin padahal siklopropana merupakan sikloalakana yang paling reaktif, seharusnya siklopropana sangat sulit mengalami pemutusan cincin,